Banyak pendapat terlontar dalam masyarakat kita yang menyatakan bahwa Agama Islam yang kita anut sekarang ini adalah agama warisan yang dianut oleh kedua orang tua kita. Sudah menjadi keharusan apabila orang tua kita beragama Islam tentu saja kita harus beragama Islam juga. Dampak tragis yang di timbulkan apabila benar bahwa agama yang kita anut agama warisan adalah apabila sang pewaris meninggal/terpisah karena sesuatu hal Islam yang dianutnyapun akan ditinggalkannya atau tidak berarti sama sekali karena umat Islam yang seperti ini cenderung taat karena perasaan takut atau segan terhadap sang pewaris/orang tua kita. Sebagai contoh seseorang yang awalnya rajin beribadah karena masih tinggal dekat dengan orang tuanya tetapi semakin lama Agamanya semakin ditinggalkannya saat dia harus pergi/jauh dari orang tuanya.
Kalau itu benar terjadi marilah kita coba merubah paradigma yang terjadi, bahwa sesungguhnya Agama Islam yang kita anut adalah semata-mata keyakinan yang timbul dan didasari oleh keyakinan kuat dalam diri kita akan kebenarannya. Untuk itu marilah kita sedikit demi sedikit mengenal Ilmu tentang Islam secara lebih mendalam, tentang Al-quran, tentang Hadist, serta tentang risalah-risalah yang diajarkan oleh ulama-ulama kita. Sebagai contoh, meskipun Sholat dan membaca Al-quran merupakan kewajiban setiap Umat Islam namun hal itu tidahlah cukup bahkan Sholat serta ibadah-ibadah yang lain itu tidak akan berarti apapun tanpa didasari oleh pemahaman-pemahamannya selain hanya akan menjadi ritualitas rutin yang membosankan. Untuk itu sebelum mengerjakan segala hal yang menyangkut ibadah terhadap Allah SWT itupun harus diiringi pula dengan pemahaman dan ilmu tentang ibadah tersebut sehingga kita memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Umat Islam harus berilmu sehingga umat Islam tidak mudah dikerdilkan atau di pecah belah hanya karena satu perbedaan dengan apa yang diyakininya. Perlu kita ketahui pula selain kuantitas, kualitaspun sangat penting. Begitu juga dengan Umat Islam selain kuantitas (jumlah), Umat Islam juga harus berkwalitas (bermutu). Untuk menjaga kualitas Umat Islam harus berilmu, untuk bisa memiliki Ilmu Umat Islam harus belajar. Karena Dunia seisinya diciptakan dengan ilmu, maka Islam ada juga harus berilmu. Karena dengan Ilmu kita sebagi Umat Islam akan mampu mengatur dunia serta bangkit dari keterpurukan yang panjang.
Umat Islam yang berilmu tidak akan mudah terkontaminasi dengan racun duniawi yang menyesatkan. Pengkerdilan yang terjadi belakangan ini lebih banyak disebabkan karena Umat Islam lebih cinta dunia dibanding akhiratnya, serta kebanggaanya terhadap pasangan hidupnya, anak-anaknya serta hartanya yang justru telah menjadikannya sesat. Selain itu juga banyak dikarenakan oleh keenggan Umat Islam sendiri untuk belajar atau sikap masa bodoh terhadap hal-hal yang terjadi pada Umat Islam di belahan bumi lainnya sekarang ini. Karena keengganan dan sikap masa bodoh inilah yang membuat Umat Islam menjadi lemah. Kelemahan ini diibaratkan separti lumpur yang akan mudah dibentuk menjadi apapun yang diinginkan oleh musuh-musuh Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar