Sulitkah dirimu membagi waktu dari hidupmu sehingga kau lupakan aku? Sungguh bukan kau tega terhadap diriku yang telah kau tinggalkan namun justru sebaliknya kau lah yang tega terhadap diri kamu sendiri yang telah membiarkan dirimu dalam kegelapan. Cobalah kau sedikit pahami tentang betapa berartinya aku bagimu yang kelak kan dipertanyakan keberadaanku disisimu.
Kala kau tapaki hari, kau lupakan aku dengan kesibukan dunia yang kau pilih. Kala mentari mulai beranjak condong, kau masih berada di antara deru dan debu. Kala langit senja mulai menampakan kemerahan kau tetap saja tak perdulikan aku, begitupun demikian hingga saat malam datang ternyata kau telah terkulai lelah diatas dipan-dipan mimpimu. Dan bahkan saat sang fajar hampir menyapa pagi kau masih tetap biarkan aku dalam lenamu. Lalu sampai kapankah kau kan terus biarkan aku dan sampai kapankah kau terus jerumuskan dirimu sendiri ke dalam keterpurukan serta kesesatan yang hakiki?
Percayalah dari keyakinanmu bahwa disetiap kehadiranku kan menghapus pekat hatimu serta menerangi rasa takut yang menghatuimu hidupmu seperti layaknya malam-malam kemarin.
Tapi apalah daya tatkala kau tetap lupakan aku. Kau yang telah butakan hatimu meskipun matamu masih tajam memandang, kaupun tulikan perasaanmu sendiri saat telingamu masih jelas mendengar......
Baiklah kasih....Maafkanlah aku jika kelak akupun akan melupakan dan meninggalkan dirimu dalam mimpi-mimpi buruk yang tak pernah bertepian. Karena itulah jalan yang telah kau pilih....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar