Kalimat diatas sama sekali tidak akan memiliki arti apapun seandainya kalimat tersebut tidak dibarengi dengan perenungan di dalam ranah bathin dan pemikiran kita yang bersih dan positif.
Mencela merupakan sebuah perbuatan negatif yang lebih cenderung untuk merendahkan nilai harga diri yang dimiliki orang lain. Tampak jelas ada perasaan (hanya perasaan) hebat yang berlebihan dibandingkan orang lain miliki tanpa tersadar bahwa sebenarnya kita sendiripun memiliki kekurangan bahwa melebihi dari orang yang kita anggap rendah dari kita.
Tujuan dari kalimat tersebut diatas sederhana saja yaitu agar kita terhidar dari penyakit hati yang sering kita sebut dengan sombong atau congkak. Namun kesulitannya terletak pada pelaksanaannya dari kalimat tersebut.
"Kesombongan adalah jubah-Ku,
dan barang siapa yang mengenakannya niscaya
Aku akan masukannya kedalam neraka jahanam."
Baiklah...coba sejenak kita renungkan hubungan kalimat tersebut dengan keadaan sekeliling kita, bahwa sesungguhnya Dunia seisinya adalah ciptaan Allah SWT yang Maha Agung. Jadi serendah apapun derajat maupun keadaan fisik seseorang itu juga milik Allah dan sudah menjadi ketetapan-Nya pula manusia berbeda antara satu dengan yang lain. Apakah ada bedanya seandainya kita mencela orang lain dengan kita mencela Allah sebagai Sang Pencipta atas diri orang itu? atau dengan kata lain kita juga telah merendahkan Allah juga dengan celaan kita tersebut. Celakanya lagi terkadang celaan itu telah menjadi bahan untuk mengolok-olok.
" Tidaklah kehidupan dunia ini
melainkan sendau gurau dan main-main.
Dan sesungguhnya akhirat itulah yang
sebenar-benarnya kehidupan, kalau
mereka mengetahui."
Al-Ankabut - 64
Tidak ada komentar:
Posting Komentar