Gerakan sholat yang kita lakukan adalah gerakan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ternyata, gerakan itu tidak hanya bentuk ritul semata, tetapi memiliki arti yang cukup signifikan, khususnya untuk kesehatan.
Hal ini dibuktikan melalui penelitianan seorang pakar ilmu pengobatan tradisional, Prof. M. Hembing Wijayakusuma. Dan, hasil penelitian itu telah dibukukan, dengan judul “Hikmah Shalat Untuk Pengobatan dan Kesehatan.”
Setiap gerakan-gerakan shalat tampaknya memiliki pengaruh pada bagian-bagian tubuh seperti kaki, ruas tulang punggung, otak, lambung, rongga dada, pangkal paha, leher, dan lain-lain. Tidak hanya itu, ternyata gerakan shalat juga mampu membangkitkan energy dalam tubuh manusia, sehingga energy yang tadinya tertidur (pasif), secara berangsur-angsur akan menjadi aktif, dan sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Berdiri tegak dalam shalat;
Ketika seorang muslim melaksanakan shalat, yakni mengawalinya dengan berdiri tegak lalu takbiratul ihram, maka pada saat itu juga merupakan latihan yang dapat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang punggung menjadi lurus dan bekerja secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.
Pada posisi itu pula, putaran darah menjadi lebih lancar, sehingga menjadi energy yang stabil. Dalam kondisi seperti ini, ditambah dengan tingkat kekhusu’an yang dalam (ibarat meditasi), mampu mengaktifkan energy yang ada dalam tubuh. Energy inilah yang kemudian menyeimbangkan fungsi-fungsi organ dalam tubuh.
1. Ruku’
Ruku’ sangat baik untuk menghidari penyakit yang biasa menyerang pada ruas tulang belakang, yang terdiri dari ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan ruas tulang tungging. Melalui ruku’ berarti kita menarik, menggerakan dan mengendurkan saraf-saraf otak, punggung dan lain-lain.
Sedangkan aktivasi energy, ketika ruku’, terjadi keselasan antara energy yang mengalir pada sumsum tulang belakang dengan energy yang ada di kepala, yakni terjadi keseimbangan antara cakra ekor dengan cakra mahkota. Karena itulah, dalam ruku’, harus rata antara pinggang, punggung dan kepala.
2. Sujud
Bersujud, yakni meletakan jari-jari tangan, menempelkan dahi di tempat sujud dan menempelkan lutut, membuat semua otot berkontraksi. Gerakan ini akan membuat otot-otot menjadi kuat, juga menjadikan pembuluh darah dan urat-urat getah bening terpijat dan teruirut. Posisi sujud juga membantu kerja jantung dan menghidari mengerutnya dinding-dinding pembuluh darah.
Pada posisi inilah, terjadi tekanan pada cakra kundalini, sehingga dapat membangkitkan energy pada cakra tersebut. Energy ini menjadi sangat kuat dan jika tingkat konsetrasi kita bisa terjadi dengan baik, maka akan terasa besarnya energy yang mengalir dalam tubuh kita.
3. Duduk Tasyahud
Duduk tasyahud akhir atau tawaruk, adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan tanpa obat dan tanpa operasi. Posisi duduk dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke arah kiblat ini, secara otomatis ini, secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas, mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Untuk laki-laki sukap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan kekuatan organ seks.
Setelah pembangkitan energy kundalini, maka terjadi keseimbangan lagi ketika kita duduk tasyahud. Pada dasarnya, sikap sepertio ini yang dinamakan yoga yang sebenarnya. Yakni menghubungkan energy manusia dengan energy Ilahi. Di dalam posisi ini, terjadi hubungan vertical yang jelas, yakni hubungan arus kuat antara energy manusia dengan energy Ilahi.
4. Salam
Bahkan, gerakan salam akhi, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, menurut penelitian Hembing punya manfaat besar karena gerakan ini sangat bermanfaat membantu menguatkan otot-otot leher dan kepala. Setiap mukmin pasti bisa merasakan itu, bila ia menjalankan shalat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar, sendi-sendi dan otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mampu kembali berpikir dengan terang. Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya dengan sadar, ada juga yang tidak disadari. Tapi harus diingat, shalat adalah ibadah agama bukan olahraga.
Dalam gerakan ini, mengembalikan pada putaran energy ke putaran normal. Sehingga, gerakan energy menjadi normal kembali.
Dikutip dari buku:
ENSIKLOPEDIA RUKUN ISLAM
Ibadah Tanpa Khilafiah “SHALAT”
Drs. Syarif Hidayatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar