Our Blogger Templates Web Design

Sabtu, 02 Juli 2011

HIDUP DIATAS NYANYIAN

             Hari masih terlalu pagi namun istrinya sudah mempersiapkan segala yang dapat dinikmati seluruh keluarga hari ini sebelum anak-anaknya yang masih kecil-kecil itu terbangun. Lelaki itu masih enggan untuk beranjak dari tidurnya namun ada semangat yang mendorongnya untuk segera bangkit demi menyongsong hari ini.
Keluarga itu terbilang keluarga kecil yang  kalau bisa di bilang jauh dari cukup namun tak pula kekurangan. Tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil itulah lelaki menghabiskan hari-harinya bersama orang yang selama ini menemaninya untuk menggapai kebahagiaan bersama.
          Tidak jauh berbeda dengan yang dikerjakan istrinya lelaki itu pun memulai aktifitas seperti biasanya. Selepas mandi dan sarapan lelaki itu pun segera berpamitan pada istri dan anak-anaknya untuk pergi mencari apa yang menjadi harapan-harapan mereka semoga hari ini ada rizki bagi keluarganya. Dengan pakaian sepantasnya diapun bergegas berangkat menuju tempat biasa dia mangkal untuk mengadu nasibnya sehari-hari. Terminal bus di sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang tak jauh dari tempat dia tinggal seakan telah menanti kedatangannya seperti biasa. 
           Kaki kecilnya kini melangkah pasti menaiki tangga-tangga bus antar kota dengan sebuah gitar tua usang di tangannya. Entah sudah berapa ratus bus yang telah dia naiki, dan sudah tak terhitung lagi lagu yang telah ia dendangkan. Beginilah dia mencari nafkah demi menghidupi keluarga yang sangat di cintainya.
Ya...Benar dia seorang pengamen jalanan. Dia nyanyikan lagu bait per bait lalu dia tengadahkan tangannya diantara para penumpang berharap ada yang simpati padanya atau sekedar menaruh rasa iba akan nasibnya, nasib seorang pengamen yang terpaksa mengamen demi tidur nyenyak istri dan anak-anak di malam-malam dingin dan demi harapan-harapan yang ingin dicapainya.
             Tak pernah dia menyesal dengan apa yang telah di jalaninya selama ini. Dia tak pernah menyesal menjadi seorang pengamen. Meskipun cibiran,cemo-ohan dan pandangan sebelah mata orang-orang kalau seorang pengamen adalah perilaku orang yang malas  bekerja namun dia  selalu bangga menjalaninya karena menurutnya dengan mengamen lah anak dan istrinya hidup sekali pun dia tidak pernah tahu apakah semua ini adalah takdir Tuhan ataukah memang jalan hidup yang telah dipilihnya.
Dalam kegalauan dan kebimbangan dalam mengadapi masa depannya dan anak-anaknya, masih ada harapan yang tersisa di hati  kecilnya semoga kelak hidup akan lebih baik dan semoga kelak anak-anaknya tidak seperti apa yang telah di jalaninya selama ini.  Seperti orang tua yang lain dia berharap anak-anaknya mampu menjalani hidup dengan lebih baik dan jujur tanpa harus menengadahkan tangan demi sesuap nasi serta harapan-harapan nya yang tak mampu terbeli. Harapan-harapan itupun akan  selalu ada sepanjang nafas masih terhembus dalam kehidupannya dan dia selalu yakin dan percaya kalau suatu saat hidupnya akan "BERUBAH". Sebesar keyakinannya kalau Allah SWT selalu mencintai dia dan keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar